Melihat Gedung Bersejarah Bakorwil di Situ Buleud, Simbol Ibu Kota Keresidenan Karawang di Masa Lalu

Melihat Gedung Bersejarah Bakorwil di Situ Buleud, Simbol Ibu Kota Keresidenan Karawang di Masa Lalu

Bangunan bersejarah itu masih kokoh. Tak banyak yang tahu dulu gedung itu berfungsi sebagai bangunan apa. PURWAKARTA - Jika Anda berolahraga atau melewati Taman Air Mancur Sri Baduga (Situ Buleud) Kabupaten Purwakarta pasti melihat sebuah gedung berwarna putih. Bentuk bangunan khas zaman dulu tersebut bernama Karesidenan atau juga biasa disebut Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (Barkorwil) berlokasi di Jalan KK Singawinata, Purwakarta. Usut punya usut ternyata bangunan itu di bangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda yang pembangunannya terdapat tiga versi, yaitu 1830, 1854 dan 1902. Pada zaman Belanda digunakan sebagai kantor untuk memperkuat wilayah jajahan dan menandakan kekuasaan. Berdasarkan keterangan dari Pengamanan Aset eks Bakorwil, Entang saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Gedung Karesidenan di Purwakarta baru di bangun seiring pembangunan jalan kereta api antara Batavia - Padalarang mewati Purwakarta pada awal abad ke-20. Jalur kereta api Karawang - Purwakarta sepanjang 41 kilometer diresmikan 27 Desember 1902. Jalur itu sampai di Padalarang pada 1906. "Dari sejarah tersebut diperkirakan gedung Karesidenan di Purwakarta mulai di bangun sekitar1902," kata dia. Pembangunan Gedung Karesidenan berkaitan erat dengan status Purwakarta sebagai ibu kota Karesidenan Karawang. Pada awal masa pemerintahan Bupati Sastra Adiningrat I pada 1854, Purwakarta menjadi ibu kota Karesidenan Karawang. Akan tetapi untuk beberapa waktu lamanya, residen Karawang tetap berkedudukan di Kota Karawang. Dalam waktu tertentu ia datang ke Purwakarta. Hal itu disebabkan di Kota Purwakarta belum di bangun Gedung Karesidenan dan belum ada sarana transportasi yang memadai. Kedudukan Kota Purwakarta sebagai pusat Pemerintahan Karesidenan telah menimbulkan perubahan situasi kota tersebut. Sejak waktu itu dinamika kehidupan di Kota Purwakarta makin mengarah pada kehidupan modern. "Setelah Gedung Karesidenan selesai di bangun dan transportasi kereta api Batavia - Padalarang lewat Purwakarta dibuka, residen Karawang pindah dari Karawang ke Purwakarta. Keberadaan Gedung Keresidenan dengan arsitektur modern, mengubah suasana kota mengarah ke kota modern," kata dia bercerita. Pada zaman Pendudukan Jepang, gedung tersebut menjadi Honbu Kenpeitai (Markas Polisi) Jepang, bagian dari pasukan Detasemen Syoji. Rupanya pihak Jepang memahami arti penting Purwakarta bagi mereka. Sejak waktu itu situasi dan kondisi di Purwakarta tentu mengalami perubahan, baik dalam bidang pemerintahan maupun dalam bidang sosial ekonomi. "Pada zaman revolusi kemerdekaan Gedung Karesidenan difungsikan sebagai Markas Resimen V pimpinan Letnan Kolonel Sumarna," ujar Entang. Dari masa kemasa nama gedung ini berganti nama sesuai kebutuhan di pemerintahan. Karesidenan berganti nama menjadi Kantor Bakorwil, kemudian pada 2009 kembali berganti nama Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat (Jabar) sampai dengan sekarang. (has)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: